Menurut Rano Karno, dirinya sudah lama memendam keinginan untuk kuliah. Tapi, belum mendapatkan momentum yang pas dan masih bingung memilih jurusan yang tepat. "Dulu memang lagi mikir mau masuk mana. Kebetulan DPP PDIP berkerjasama dengan STIP-AN, lalu pimpinan memberikan arahan kepada kita semua, kalau yang memerlukan pendidikan kemari saja," ujar Rano kepada jpnn.com merujuk kerjasama PDI Perjuangan dan STIP-AN dalam program sarjana bidang ilmu pemerintahan.
Banyak kader PDIP yang berminat untuk memanfaatkan kesempatan kuliah di STIP-AN. Tapi, per angkatan hanya dibatasi 30 orang saja. "Ini angkatan pertama," kata Rano
"Ini sebetulnya semangat dari ketum, sudah waktunya kami semua punya frame pendidikan itu penting," tegas Rano.
Pada tahun 2010, PDI Perjuangan menandatangi Nota Kesepahaman dengan STIP-AN. Kerjasama tersebut berbentuk menyekolahkan kader-kader PDI Perjuangan ke STIP-AN dalam program sarjana bidang ilmu pemerintahan.
Ketua Umum PDI Perjuangan mengatakan dalam kerjasama ini diharapkan nantinya akan lahir kader-kader partai yang memiliki ideologi dalam tatanan operasional. Megawati sendiri merupakan founder/pemrakarsa dari STIP-AN yang didirikan pada tahun 2003.
"Untuk itu sebagai bagian dari sistem kaderisasi partai dimana dibutuhkan media pendidik yang secara khusus bisa menciptakan kader-kader yang siap mengabdi kepada bangsa. Maka PDI Perjuangan melakukan kerjasama dengan STIP-AN," ujar Megawati Soekarnoputri dalam sambutannya pada acara penandatanganan MoU dengan STIP-AN di kantor DPP PDIP, Jl Lenteng Agung, Jakarta Selatan, Jumat (20/8/2010).
"Sebagai partai ideologi, maka partai dituntut untuk bisa melahirkan kader-kader ideologis yang bukan hanya sekedar memahami, tetapi sekaligus juga bisa mengimplementasikan ideologi tersebut dalam tataran operasional ketika berhadapan dengan problem-problem masyarakat,” jelas penerima Doktor Honoris Causa bidang Hukum dari Universitas Waseda, Tokyo.
Pengayom Warga
Saat memberikan kuliah umum di STIP-AN, Kamis 20 Januari 2011, Megawati Soekarnoputri menegaskan kepada para mahasiswa pentingnya penanaman jiwa pancasila terhadap para pemimpin bangsa.
Mental seorang pemimpin yang dibutuhkan Indonesia saat ini tidak hanya mental mencari duit semata, melainkan mental baja menjadi pengayom warganya.
"Saya yakin, nanti kalian yang akan duduk menjadi pemimpin, menjadi eksekutif, jangan hanya mikir duit, Dek. Nanti penjara bakal penuh. Karenanya mulai sekarang ditanamkan jika menjadi eksekutif nanti tujuannya bukan untuk mencari uang. Pikirkan rakyatmu," ujar Mega seperti yang kutip tribunnews.com
Memberikan Manfaat Bagi Orang lain
Ketua Umum PDI Perjuangan hadir dalam acara wisuda STIP-AN di Ballroom Menara 165, Jalan TB Simatupang, Jakarta Selatan, Kamis (21/11/2013).
Dalam kesempatan tersebut, Megawati sempat memberikan sambutan di hadapan puluhan wisudawan, termasuk Wakil Gubernur Banten Rano Karno yang hari itu ikut diwisuda.
Dihadapan civitas academica STIP-AN, presiden RI ke-5 itu mengingatkan para wisudawan agar menggunakan ilmu yang mereka dapat untuk memberikan manfaat dan kebaikan bagi orang lain.
"Ilmu itu bisa dibuktikan jika kita terapkan dengan kejujuran dan hati nurani, ilmu apapun kalau diterapkan dengan penuh kebohongan itu bukan ilmu namanya," ujar Mega seperti yang diberitakan tribunnews.com
Menurut beliau penerapan ilmu tanpa didasari kejujuran dan hati nurani menyebabkan banyak terjadi penyimpangan termasuk perilaku korup yang ditunjukan orang-orang yang mengaku berilmu. Untuk itu, Megawati berharap lulusan STIP-AN memiliki integritas dan dedikasi tinggi.
Tidak ada komentar :
Posting Komentar