
Selasa, 22 April 2014
Perjuangan kita tidak sia-sia kawan !!!
"Duniaku bukan jabatan, pangkat, gaji, dan kecurangan. Duniaku bumi manusia dengan persoalannya" #Pramoedya AnantaToer.
Setelah sekian waktu kita berjuang bersama di posko gotong royong sekarang kita patut bersyukur kepada Tuhan YME atas berkah dan anugrah untuk kita semua. Letih,lelah...marah bahkan saling ketidak sepahaman sudah kita rasakan bersama dan sekarang kita merasakan hasilnya...sebuah KEMENANGAN yang sungguh indah,bukan kemenangan kita tapi kemenangan orang orang/ masyarakat yang telah mempercayai kita untuk menentukan wakil mereka nanti.
Dengan segala kekurangan dan keterbatasan yang kita miliki kita bisa membuktikan bahwa semangat kebersamaan,pertemanan,dan gotong royong masih bisa mengalahkan apa yang disebut politik transaksional.Tetapi perjuangan kita masih panjang,mari kita kawal terus hasil perjuangan kita bersama sama kita buktikan bahwa slogan "Migunani tumraping liyan" benar benar dapat kita terapkan dalam perjuangan kita selanjutnya.Kita rubah juga pemikiran masyarakat tentang politik,bahwa politik tidak melulu tentang uang dan jabatan bukan juga antara atasan dan bawahan,kedudukan kita sama sebagai sahabat #SahabatGG7.Kita berjuang bukan hanya hari ini atau cuma untuk kepentingan kita saja (pragmatis) tetapi kita berjuang untuk selamanya(pengabdian),kita juga bukan mengusung seseorang untuk menjadi dewan yang terhormat tetapi kita membawa seseorang untuk menjadi wakil rakyat yang benar benar bisa mewakili setiap keluh kesah dan persoalan yang ada di masyarakat. Semoga perjuangan kita selalu diberikan jalan oelh Tuhan YME amin.
Salam perjuangan....Merdeka !!!! #GG72014

Rabu, 12 Maret 2014
Pemberi Dan Menerima Money Politik,Bisa Dikenakan Pidana Pemilu
Spirit-News-Com.-Perlu diketahui semua rakyat di seluruh Indonesia,sehubungan maraknya money politik jelang pelaksanaan Pemilu Tahun 2014,tersisa H mines 39 hari lagi dan biasanya sudah banyak yang melakukan serangan money politik maupun bagi – bagi sembako dengan menggunakan ketidak berdayaan masyarakat dibidang ekonomi, untuk itu masyarakat pangkep diharap tidak menerima uang, barang, atau jasa yang bertujuan untuk mempengaruhi hak pilihnya.
Pasalnya, warga yang terbukti menerima pemberian tersebut bisa dihukum pidana yang sama dengan si pemberi,lebih lanjut ditutrkan oleh Nur Achmad, bagi yang terbukti melakukan money politic, sesuai dengan Undang-undang Nomor 8 Tahun 2012 bisa dikenakan sanksi berupa pidana penjara maksimal selama 3 tahun dan denda maksimal Rp36 juta.
Sementara pada prinsipnya sama saja, antara pemberi dan penerima, sama-sama melakukan politik uang. Bedanya, satu memberi, yang satu menerima, tapi kan sama saja,” jelas Nur Achmat Komisioner Non Aktif Panwaslu Pangkep, Sabtu (2/3/14).
Diungkapkan Pengamat politik dari Universitas Indonesia (UI) Ari Junaedi bahwa tingginya biaya politik yang dikeluarkan calon anggota legeslatif merupakan gambaran dari wajah perpolitikkan kita yang serba instan.
Sedangkan para Caleg ingin segera menjadi anggota parlemen tanpa kerja keras dan kerja cerdas dengan melakukan kerja-kerja politik yang turun ke lapangan tetapi dengan cara membayar. Caleg butuh suara sebanyak-banyaknya dan rakyat yang terbiasa dengan praktek money politics juga mengharap adanya imbalan uang.
Saat ini beberapa temuan Indikator Politik tentang sikap masyarakat pemilih Indonesia di Pemilu 2014 yang masih “doyan” dengan money politics, ternyata makin menunjukkan kalau biaya politik di tanah air memang tinggi.
Dan semua itu masuk dalam kategori Praktek korupsi dan itu sangat menciderai nilai demokrasi ini harus kita potong sekarang juga,” jelas Ari Junaedi .dimana keadaan saat sekarang ini kita melihat kelakuan warga yang memajaki setiap caleg dengan sejumlah dana bisa jadi sebagai refleksi dari pandangan rakyat terhadap kelakuan anggota parlemen yang korupsi ungkapnya.
Kondisi tersebut seperti lingkaran setan yang tidak bisa putus. Rakyat melihat caleg yang maju adalah orang yang harus dihabiskan hartanya karena umumnya ketika menjabat sebagai anggota dewan, mereka kerap lupa dan lalai dengan Konstituennya,” jelas dia.
Untuk kondisi korupsi seperti ini tidak berlangsung terus, Ari menyarankan agar pengawas pemilu baik di tingkat terkecil seperti desa hingga kota,dan pusat diaharapkan agar selalu mengawasi terjadinya kecurangan pemilu.
Para pengawas dan pemantau pemilu diharapkan mengambil tindakan tegas,dan jangan membiarkan praktek-praktek rasuah dalam proses pelaksanaan pemilu 2014 nantinya,menghasilkan anggota dewan yang juga korupsi.
Dimana banyaknya beberapa Calon Anggota dewan yang terpaksa mengeluarkan banyak biaya kampanye, akhirnya bisa ditebak mereka-mereka sudah pasti akan mencari dana yang telah dikeluarkan selama proses sosialisasi ataupun kampanye,agar uang yang telah dikeluarkannnya,dapat kembali pungkasnya (Roesyaf).
Cerminan Pemimpin Idola
Pemimpin adalah sosok yang mampu memegang amanah dan dipercaya. Menurut saya, seorang pemimpin haruslah yang diidolakan oleh masyarakat luas. Layaknya, seorang penggemar fanatik yang mencintai idolanya tanpa henti. Penggemarnya akan selalu berada di belakang, menyerukan semangat atas segala tindakan yang dilakukan sang idola. Sama halnya dengan sebuah Negara yang dipimpin oleh kepala Negara, dan kita sebagai rakyat haruslah mendukung penuh. Namun perlu diketahui, tindakan seperti apa yang dilakukan pemimpin idola? Demokrasi? Otoriter? Atau yang mana? Maka, berlakunya simbiosis mutualisme pun harus tercipta, Pemimpin yang menentukan segala tindakan, rakyat yang mendukung, dan keduanya harus menikmati bahagia atas kerjasama yang dibangun untuk Negara, yaitu terciptanya negeri yang maju dan sejahtera. Pemimpin seperti apakah yang mampu menjadi idola? Berikut adalah kriteria pemimpin berdasarkan pemikiran subjektif saya pribadi. Syukur-syukur mewakili kriteria pemimpin yang juga diidolakan pembaca, Mari mengamati:
A. Cerdas Emosi juga Akademisi
Berpendidikan tinggi, menurut saya adalah poin penting yang harus dimiliki, bukan berarti harus sarjana luar negeri atau lulusan terbaik suatu akademik. Setidaknya pemimpin harus memiliki ilmu yang mencukupi dan paham tujuan ia memimpin, paham dengan apa yang sedang ia jalani. Selain cerdas dalam segala ilmu, harus pula dibarengi dengan cerdas emosi. Dengan pemahaman tutur kata yang baik, perilaku sederhana dan santun sudah seharusnya menjadi penyeimbang atas kecerdasan akademisi yang dimiliki.
B. Menginspirasi
Segala tindakannya bisa dijadikan acuan bagi yang dipimpinnya. Segala pemikirannya bisa ditiru dan disetujui mereka yang dipimpinnya. Yup, suri teladan yang baik akan menjadi cerminan pemimpin yang mengidola.
C. Dipercaya dan Amanah
Pempin yang amanah adalah pemimpin yang mampu memberikan kepercayaan kepada mereka yang dipimpin. Suatu perusahaan tidak akan bisa berjalan tanpa adanya seorang pemimpin, dan juga tak akan berjalan jika tidak ada anak buah, kedua pihak ini tentu harus memiliki satu kunci, bernama “PERCAYA”. Begitu pula dengan suatu Negara.
D. Terbuka
Tidak ada yang dirahasiakan selama itu menyangkut kesejahteraan rakyat. Terbuka dari segala pendapat yang diterima. Tidak pernah menutupi hal yang seharusya diketahui oleh khalayak. Dan pemimpin yang terbuka akan selalu membuka hatinya dari mendegar suatu kebenaran.
E. Mengedepankan Rakyat
Pemimpin yang tidak pernah ‘tidur’ ketika rakyatnya mengalami krisis penyakit dan pendidikan. Yang tetap terjaga ketika rakyatnya tertimpa bencana. Yang selalu mengedepankan rakyatnya daripada kepentingan dirinya pribadi.
F. Mempunyai Kuasa
Bukan berarti bertindak otoriter sesuka hati. Berkuasa disini maksudnya adalah ia yang mampu memberikan keputusan terbaik, memilih jalan dengan tegas meskipun ada resiko yang akan terjadi. Memiliki sifat berkuasa juga baik untuk mejalin persahabatan dengan Negara lain, dengan begitu bukan kita yang takluk dan tunduk terhadap kemauan Negara lain, tetapi negeri kita lah yang mampu memberi peran penting.
G. Taat Hukum
Pemimpin haruslah yang mentaati peraturan Negara tanpa kecuali. Memberikan tindak tegas kepada siapa saja, termasuk anggota keluarganya, jika memang terbukti melanggar hukum. Hukum dibuat untuk dipatuhi bukan sekedar pasal-pasal tertulis yang tidak berfungsi sama sekali.
H. Laki-Laki
Bergender laki-laki. Penutup kriteria pemimpin yang saya buat ini, jelas yang terakhir yang paling subjektif. Wanita tidak boleh jadi pemimpin kah? Menurut saya tidak begitu, perempuan boleh-boleh saja menjadi pemimpin sesuai kodratnya. Yup, wanita ialah pemimpin untuk anak-anaknya, pemimpin untuk generasi penerus (terbukti, guru di taman kanak-kanak sebagian besar adalah perempuan, kan?). Nah, Untuk urusan Negara, saya lebih memilih laki-laki sebagai pemimpin. Karena, laki-laki tercipta dengan pola pikir yang mengedepankan logika ketimbang perasaan.
Pemimpin bukan semata-mata sebuah posisi yang sulit untuk dijalani, Namun bukan pula posisi yang dipuja karena tahta yang akan didapat adalah yang teristimewa, hingga orang-orang berbondong-bondong ingin jadi pemimpin. Pemimpin adalah amanah, dan idola bagi mereka yang dipimpin.
(NGA/kamoeindonesia.org)
HINDARI MONEY POLITIC! UNTUK INDONESIA YANG LEBIH BAIK
Negara Indonesia adalah Negara yang memiliki sumber daya alam melimpah ruah, pulau dan propinsi yang banyak, budaya dan tradisi yang beranekaragam, dengan jumlah penduduknya yang mencapai ratusan juta jiwa. FYI, pada Agustus 2010 saja tercatat oleh BPS (Badan Pusat Statistik), jumlah penduduk Indonesia mencapai 237.556.363 jiwa. Wow! It’s almost uncountable!
Lantas, bagaimana dengan jumlah penduduk Indonesia pada saat ini? Bisa jadi sudah bertambah menjadi lebih banyak, dan secara otomatis, jumlah pemilih dalam PEMILU pun bertambah banyak pula. Namun, hal terpenting pada saat PEMILU adalah bukan hanya kuantitas pemilih, tetapi juga kualitas pemilih yang perlu diperhatikan.
Untuk meningkatkan kualitas pemilih pada saat PEMILU, diperlukan kesadaran kita mengenai bahaya money politic yang dapat mendoktrin pikiran masyarakat luas dengan pemikiran yang salah.
Well, sebenarnya apa yang dimaksud dengan money politic?
Jika diartikan, money politic dapat berarti pemberian yang dimaksudkan untuk mempengaruhi pemilih dalam menggunakan atau tidak menggunakan hak pilihnya. But, you should know bahwa money politic tidak melulu berupa uang. Tetapi dapat juga berupa pembagian kebutuhan sandang dan pangan, bantuan dana kepanitiaan dalam acara-acara tertentu, pemberian alat peribadatan atau dapat pula berupa operasi “serangan fajar” yang masih sering kita dengar.
Seperti apapun bentuk money politic yang disodorkan ke hadapan mata kita, sudah pasti kita harus menghindarinya, agar dengannya, kita dapat menyuarakan hak pilih sesuai dengan hati nurani dan pemikiran yang jernih. Sehingga, akan terpilih pemimpin yang baik, yang dapat membawa Indonesia menjadi lebih baik pula. Hopefully J
Disamping itu, sebenarnya apa saja dampak dari money politic itu sendiri? Yang pertama, sudah pasti akan menimbulkan kerusakan moral karena bentuk kecurangan yang satu ini. Namun, untuk lebih jauhnya, money politic juga dapat berakibat pada terhambatnya pembangunan di Negeri ini, selain itu, dapat pula mengakibatkan kebobrokan pemerintah, semakin menurunnya keuangan Negara karena hutang yang semakin menumpuk, dan yang paling fatal adalah, akan terpilihnya pemimpin yang tidak jujur yang belum tentu memiliki kredibilitas yang baik sebagai pemimpin. Right?
Dari penjelasan di atas, hendaknya kita semua sudah bisa membuka mata untuk benar-benar menyadari seperti apa buruknya dampak yang bisa diakibatkan oleh money politic bagi bangsa kita. Oleh karenanya, HINDARI MONEY POLITIK! UNTUK INDONESIA YANG LEBIH BAIK. We deserve to realize :). (ww/kamoeindonesia.org)
Cara Baru Money Politik
Jakarta, PEMILU.com - Praktik suap dan money politik dalam pelaksanaan pemilu 2014 mengalami perubahan. Hal itu disampaikan pemerhati Pemilu Komite Pemilih Indonesia (TEPI) Jeirry Sumampow.
Jika dahulu praktik money politik dilakukan para caleg dengan cara mendatangi pemilih untuk memberikan sembako, atau uang jelang pemungutan suara. Maka, pada Pemilu kali ini, para caleg menghemat membelanjakan dana kampanye mereka dan menyediakan dana untuk menyuap penyelenggara pemilu.
"Kita melihat para caleg tak lagi keluarkan duit habis-habisan untuk baliho dan menyuap pemilih. Tapi mereka menyimpan duit untuk bermain di badan peradilan pemilu," ungkap Jeirry, di Jakarta, Senin (17/2)
Menurut Jeirry, praktik politik uang belum bisa hilang. Kendati demikian, caleg mulai menyadari masyarakat kini sudah kian sadar dan cerdas, sehingga mereka tidak bisa dipastikan apakah akan memilih caleg yang memberikan uang.
"Jadi para calon akan bermain di KPU atau MK yang bisa menentukan kemenangan salah satu calon. Begitupun bawaslu yang bisa menyelesaikan perselisihan antar caleg.
Jingle GG7 ( lirik )
Caleg DPRD KABUPATEN SLEMAN
DAPIL SLEMAN 5
NOMOR URUT 7 (TUJUH)
*)ASPIRASI JANGAN TERBELI
PAKAI HATI, SERTA NURANI
AGAR TAK INGKAR DI HARI NANTI
MEGA DILANGIT
MERAHKAN BUMI
SATU TEKAD DALAM HATI
BERSAMA MASA RAKYAT MENGABDI
HEY...HEY...HEY YOOKKK MILIH GANDA
GAMPING MLATI PASTI TERWAKILI
HEY...HEY...HEY INGATLAH SLALU
SLEMAN SEMBADA PILIH NOMOR TUJUH
SAAT YANG MUDA MULAI BICARA
YANG TUA BANGGA TITIP SUARANYA
SAAT YANG MUDA ANGKAT BICARA
YANG TUA BANGGA PERCAYA KINI SLEMAN BERDAYA
**)MIGUNANI TUMRAPING LIYAN...
Y GUSTAN GANDA SIAP BERJUANG
SAAT YANG MUDA ANGKAT BICARA
YANG TUA BANGGA PERCAYA KINI SLEMAN BERDAYA
Kamis, 06 Februari 2014
PDIP Kerahkan Caleg Teruskan Program Kerakyatan Bung Karno
Ketua Umum DPP Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) Megawati Soekarnoputri mengatakan partainya telah menyiapkan calon-calon legislator yang akan dikerahkan untuk menjalankan program kerakyatan Bung Karno.
"Kami sudah memberikan panduan dan program Trisakti agar dijalankan oleh seluruh kader, yaitu berdaulat di bidang politik, berdiri di atas kaki sendiri di bidang ekonomi, dan berkepribadian di bidang budaya," kata Megawati di Jakarta, Senin (9/12).
Megawati mengatakan, seluruh kader PDIP di pusat dan daerah telah disiapkan untuk menghadapi Pemilu 2014. Selain itu, PDIP juga telah menyiapkan calon-calon legislator yang bakal dikerahkan untuk meraih kemenangan dalam pemilu bersama rakyat.
Oleh karena itu, kata Megawati, langkah politik PDIP saat ini tidak akan membicarakan isu calon presiden.
"Sudah berulangkali saya katakan bahwa keputusan Rakernas di Ancol kami akan fokus Pileg untuk nantinya Pilpres," tambah Megawati.
Sementara itu, Ketua Fraksi PDIP Puan Maharani mengatakan, Megawati telah memberikan arahan kepada seluruh anggota DPR dari Fraksi PDIP. Arahan dari ketua umum diharapkan bisa menjadi kekuatan politik bagi seluruh anggota DPR dari Fraksi PDIP.
"Kami memerlukan arahan dari ketua umum dan sinergi bagi penguatan seluruh anggota fraksi," ujarnya.
Menurut Puan, perlu ada kesinambungan antara kebijakan partai dengan program-program kerakyatan yang telah dirumuskan. Sinergitas kebijakan dan program partai itu, lanjut Puan, yang akan diberikan ke rakyat.
Sekretaris Jenderal DPP PDIP Tjahjo Kumolo mengatakan, anggota fraksi adalah petugas partai yang harus menjalankan kebijakan dan tugas partai sesuai dengan bidang komisinya masing-masing.
Sumber: beritasatu.com
"Kami sudah memberikan panduan dan program Trisakti agar dijalankan oleh seluruh kader, yaitu berdaulat di bidang politik, berdiri di atas kaki sendiri di bidang ekonomi, dan berkepribadian di bidang budaya," kata Megawati di Jakarta, Senin (9/12).
Megawati mengatakan, seluruh kader PDIP di pusat dan daerah telah disiapkan untuk menghadapi Pemilu 2014. Selain itu, PDIP juga telah menyiapkan calon-calon legislator yang bakal dikerahkan untuk meraih kemenangan dalam pemilu bersama rakyat.
Oleh karena itu, kata Megawati, langkah politik PDIP saat ini tidak akan membicarakan isu calon presiden.
"Sudah berulangkali saya katakan bahwa keputusan Rakernas di Ancol kami akan fokus Pileg untuk nantinya Pilpres," tambah Megawati.
Sementara itu, Ketua Fraksi PDIP Puan Maharani mengatakan, Megawati telah memberikan arahan kepada seluruh anggota DPR dari Fraksi PDIP. Arahan dari ketua umum diharapkan bisa menjadi kekuatan politik bagi seluruh anggota DPR dari Fraksi PDIP.
"Kami memerlukan arahan dari ketua umum dan sinergi bagi penguatan seluruh anggota fraksi," ujarnya.
Menurut Puan, perlu ada kesinambungan antara kebijakan partai dengan program-program kerakyatan yang telah dirumuskan. Sinergitas kebijakan dan program partai itu, lanjut Puan, yang akan diberikan ke rakyat.
Sekretaris Jenderal DPP PDIP Tjahjo Kumolo mengatakan, anggota fraksi adalah petugas partai yang harus menjalankan kebijakan dan tugas partai sesuai dengan bidang komisinya masing-masing.
Sumber: beritasatu.com
Posted 9th December 2013 by PDI Perjuangan
Megawati: Petani dan Nelayan Indonesia Harus Dapat Proteksi
Ketua Umum Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP), Megawati Soekarnoputri, Sabtu 28 Desember 2013, menyatakan bahwa petani dan nelayan dalam negeri harus tetap diberi subsidi sebagai bentuk perlindungan dalam menghadapi persaingan era perdagangan bebas.
Megawati menilai, Organisasi Perdagangan Dunia (World Trade Organization/WTO) yang dibentuk untuk mewujudkan liberalisasi perdagangan bagaimanapun tetap harus diwaspadai jika cenderung tidak menguntungkan kepentingan Indonesia.
Liberalisasi perdagangan ditandai dengan karakteristik pasar yang sangat terbuka untuk produk dan jasa. Artinya, perdagangan bisa dilakukan secara luas dan bebas di antara negara satu dengan lainnya.
Oleh karena itu, menurut Megawati, Indonesia harus menyiapkan diri menghadapi ketatnya persaingan di pasar bebas itu. Jika Indonesia tidak mampu bersaing, bukan tidak mungkin perdagangan bebas malah akan menjadi bentuk penjajahan baru.
"Kalau petani tidak diberi proteksi dan semua produk pertanian itu masuk ke Indonesia secara bebas, maka petani Indonesia akan mati," ujar Megawati dalam sambutannya pada seminar bertajuk Semangat Kebangsaan Abad 21 di Universitas Sanata Dharma, Daerah Istimewa Yogyakarta.
Demikian pula dengan para nelayan yang tak mungkin bersaing dengan nelayan modern dari luar negeri. "Bagaimana nelayan kita bersaing dengan nelayan dari luar negeri yang bisa menangkap ikan lalu mengolah ikannya di kapal itu dan langsung siap dipasarkan?," kata Megawati.
Ia menjelaskan, Italia yang sudah termasuk negara maju pun tetap memberikan proteksi kepada petani tomatnya. Karena warga Italia tidak bisa hidup tanpa tomat. Jika tidak ada proteksi, petani bisa menaikkan harga tomat, Jika hal itu terjadi, serikat buruh akan protes atas mahalnya harga tomat dan dikawatirkan terjadi pemogokan.
"Bagaimana dengan Indonesia? Lha kok dilepas begitu saja tidak ada proteksi? Bagaimana besok kalau tenaga kerja dari luar masuk dan bekerja jadi tukang sapu? Maka tukang sapu dari Indonesia yang akan klenger. Itu harus dipikir," kata Megawati.
Menurut Megawati, Indonesia belum siap untuk menerima WTO jika tidak ada perlindungan pemerintah kepada masyarakatnya. Alih-alih memberikan perlindungan, subsidi yang diberikan kepada rakyat justru diributkan.
"Subsidi itu boleh saja diberikan, berapa besar yang harus diberikan. Namun, kewajiban pemerintah harus ditegakkan dalam memberikan perlindungan kepada petani, nelayan dan lainnya," kata Megawati.
Sumber: viva.co.id
Megawati menilai, Organisasi Perdagangan Dunia (World Trade Organization/WTO) yang dibentuk untuk mewujudkan liberalisasi perdagangan bagaimanapun tetap harus diwaspadai jika cenderung tidak menguntungkan kepentingan Indonesia.
Liberalisasi perdagangan ditandai dengan karakteristik pasar yang sangat terbuka untuk produk dan jasa. Artinya, perdagangan bisa dilakukan secara luas dan bebas di antara negara satu dengan lainnya.
Oleh karena itu, menurut Megawati, Indonesia harus menyiapkan diri menghadapi ketatnya persaingan di pasar bebas itu. Jika Indonesia tidak mampu bersaing, bukan tidak mungkin perdagangan bebas malah akan menjadi bentuk penjajahan baru.
"Kalau petani tidak diberi proteksi dan semua produk pertanian itu masuk ke Indonesia secara bebas, maka petani Indonesia akan mati," ujar Megawati dalam sambutannya pada seminar bertajuk Semangat Kebangsaan Abad 21 di Universitas Sanata Dharma, Daerah Istimewa Yogyakarta.
Demikian pula dengan para nelayan yang tak mungkin bersaing dengan nelayan modern dari luar negeri. "Bagaimana nelayan kita bersaing dengan nelayan dari luar negeri yang bisa menangkap ikan lalu mengolah ikannya di kapal itu dan langsung siap dipasarkan?," kata Megawati.
Ia menjelaskan, Italia yang sudah termasuk negara maju pun tetap memberikan proteksi kepada petani tomatnya. Karena warga Italia tidak bisa hidup tanpa tomat. Jika tidak ada proteksi, petani bisa menaikkan harga tomat, Jika hal itu terjadi, serikat buruh akan protes atas mahalnya harga tomat dan dikawatirkan terjadi pemogokan.
"Bagaimana dengan Indonesia? Lha kok dilepas begitu saja tidak ada proteksi? Bagaimana besok kalau tenaga kerja dari luar masuk dan bekerja jadi tukang sapu? Maka tukang sapu dari Indonesia yang akan klenger. Itu harus dipikir," kata Megawati.
Menurut Megawati, Indonesia belum siap untuk menerima WTO jika tidak ada perlindungan pemerintah kepada masyarakatnya. Alih-alih memberikan perlindungan, subsidi yang diberikan kepada rakyat justru diributkan.
"Subsidi itu boleh saja diberikan, berapa besar yang harus diberikan. Namun, kewajiban pemerintah harus ditegakkan dalam memberikan perlindungan kepada petani, nelayan dan lainnya," kata Megawati.
Sumber: viva.co.id
Posted 28th December 2013 by PDI Perjuangan
Kedaulatan Pangan juga Merupakan Soal Political Will
Masalah kedaulatan pangan di Indonesia menjadi sorotan utama Ketua Umum PDIP, Megawati Soekarno Putri, saat berkunjung ke Yogyakarta. Megawati bahkan meminta pendapat dan saran para pakar di beberapa universitas di Yogyakarta, bagaimana agar negeri kaya raya ini mencapai kedaulatan dan ketahanan pangan."Kedaulatan pangan juga merupakan soal political will. Apa yang bisa dibanggakan di negeri ini, sebenarnya pertanian," kata Megawati, saat berdialog dengan beberapa pakar dari beberapa universitas di Phoenix Hotel Yogyakarta, Sabtu (28/9/2013) malam.
Megawati kemudian mengenang, bahwa Bung Karno sebenarnya telah mengatakan pentingnya kedaulatan pangan sejak lama. Namun pemerintah saat ini cukup terlambat untuk merealisasikannya. Akibatnya, pangan di Indonesia justru diperoleh dari import. Beras, kedelai, singkong, dan produk-produk komoditas Indonesia tersingkir oleh barang import. Petani pun terpinggirkan, seolah tidak ada yang berpihak pada petani lokal Indonesia.Meski negara ini kaya hasil bumi bidang pertanian, ternyata pemerintah selama ini cenderung mementingkan industri. Hasil pertanian pun lebih banyak diserap untuk industri.
Guru Besar Ekonomi Pertanian, Fakultas Pertanian UGM, Dwijono Hadi Darwanto mencontohkan, 76,6 persen kedelai lebih banyak diserap industri.
"Tapi pemerintah telat dan lamban mengantisipasi. Jagung saja sekarang harus import. Petani yang teriak, yang untuk konsumsi kurang," kata Dwijono.
Apalagi jika bangsa ini masih tergantung pada fluktuatif pasar global, Indonesia ibarat tinggal menunggu lonceng kematian. Dwijono mengutip pernyataan Bung Karno, bahwa pangan merupakan persoalan hidup dan mati bangsa. Maka jika tidak dipenuhi berarti matinya bangsa. Sebab itu, pangan merupakan hak bagi warga negara dan menjadi pertahanan terakhir negara.
Kenyataannya, pangan saat ini kerap sekadar menjadi komoditas politik. Rektor UII Prof Edi Suwandi Hamid menilai, pangan pun bisa menjatuhkan rezim. Kapasitas Indonesia untuk mengendalikannya masih rendah. Maka menurutnya menjadi pertanyaan besar adalah, mengapa kebutuhan pangan harus bergantung negara lain atau import?Guru Besar Fakultas Teknologi Pertanian UGM Prof Dr Moch Maksum Machfoedz dalam dialog itu menegaskan, ketergantungan dari negara lain kerap menjadikan bangsa ini krisis pangan. Misal krisis kedelai karena terjadi penghapusan suplay import. Dia curiga hal itu merupakan skenario pelangkaan kedelai.
Jika demikian, sebenarnya penting untuk dikembangkan budaya cinta produk domestik. Rektor UAJY Dr R Maryatmo MA memberikan contoh, tempe yang terbuat dari kedelai dalam negeri sebenarnya lebih gurih dibanding tempe berbahan kedelai import.
Pengajar SMP 1 Banguntapan, Titik Sunarsih menambahkan, selain semangat cinta produk domestik, perlu juga penambahan sarana pertanian secara besar-besaran. Tidak menutup kemungkinan pula pertanian disesuaikan dengan industri. Jika perlu, industri harus mendukung pertanian. Kalau semua lahan untuk industri, petani kini adalah petani gurem yang tak punya lahan.
"Mereka akhirnya akan pilih jadi buruh pabrik. Saya tahu murid saya saja tidak ada yang bercita-cita jadi petani karena petani dianggap tidak menjanjikan," kata Titik
Posted 30th September 2013 by PDI Perjuangan
Surono dan Padi Mari Sejahterakan Petani (MSP)
Padi varietas unggul Mari Sejahterakan Petani (MSP) di temukan oleh Ir. Surono Danu. Pria yang lahir di Cirebon, Jawa Barat, 11 September 1951 itu, kini tinggal di Desa Nambah Dadi, Kecamatan Terbangi Besar, Lampung Tengah. Surono pindah ke Lampung pada tahun 1983 setelah pada tahun yang sama mengundurkan diri sebagai pegawai negeri sipil (PNS) di Jakarta. Di rumah sederhananya, Surono memulai penelitian pada beras lokal, sampai lahirnya dua varietas padi baru, yaitu Sertani-1 dan MSP-1.
Penemuan Surono ini direspon oleh DPP PDI Perjuangan setelah ia diajak menghadap Megawati Soekarnoputri oleh Ketua DPP PDI Perjuangan Bidang Pertanian, Perikanan dan Kelautan, Mindo Sianipar dan Ketua Departemen Pertanian DPP PDI Perjuangan, DR Ir Lukman Hakim Sibuea. Sebagai wujud respon positif dari DPP PDI Perjuangan terhadap temuan Surono, pada tahun 2008, Megawati Soekarno Putri dan para petinggi partai, mengunjungi tempat yang dijadikan pusat penelitian Surono di Desa Nambah Dadi.
Pria tinggi kurus dan berambut panjang nyentrik ini, mengawali petualangannya meneliti tanaman, sejak menjejakan kaki di Lampung pada tahun 1983. Hanya satu tekadnya yakni meningkatkan kesejahteraan petani. Selama bertahun-tahun Surono menjelajahi daerah-daerah pertanian di Lampung. Surono berhasil mengoleksi 181 jenis benih padi hasil perkawinan silang. Untuk benih jantan, Surono memilih padi asal Terbanggibesar yang diberi nama ‘Dayang Rindu’. Sedangkan benih betina dipilih jenis padi asal Kampung Gunungbatin yang diberi nama ‘Si rendah sekam putih’.
Produktivitas benih padi jenis MSP ini bisa menghasilkan gabah mencapai 13 ton per hektar, mampu mengungguli hasil dari benih padi hibrida. Dari hasil survei dan penelian, varietas milik Surono dari sisi aroma, rasa, tampilan dan tingkat pulennya rata-rata indeksnya delapan.
Sebagai perbandingan, Varietas padi hibrida, banyak ditanam di Cina dan mampu mendongkrak produksi beras di Cina. Dari lahan seluas 15,2 juta hektar padi di Cina sudah menggunakan padi hibrida. Dengan pada hibrida produksi padi di Cina meningkat hingga 30 persen. Dengan demikian dengan padi MSP kemampuan untuk meningkatkan produksi padi nasional diperkirakan melampaui yang dicapai Cina.
Menurut hasil riset, padi MSP ini bisa mengimbangi bahkan melebihi padi jenis hibrida. Kalau hibrida kurang cocok di daerah tropis seperti Indonesia, MSP justru adaptif dan tahan dari serangan hama wereng. Saat ini Surono sedang mempersiapkan pengembangan 66 jenis, yaitu MSP-1 sampai MSP-18 yang memiliki usia tanam 105 sampai 110 hari setelah semai (hss). Dan EMESPE-1 sampai EMESPE-48 dengan usia tanam 90 sampai 95 hss.
Posted 13th November 2013 by PDI Perjuangan
PDI Perjuangan Harapan Pemuda
Megawati Soekarnoputri menghimbau kaum muda untuk tidak alergi dan membenci dunia politik, sebab segala aktivitas yang dijalani manusia, tidak bisa lepas dari politik. “Jangan takut berbicara politik karena politik berkaitan dengan semua aspek kehidupan sehari-hari.”
Dalam acara “Kuliah Presiden" memperingati Hari Lahir Pancasila di Universitas Janabadra (UJB) Yogyakarta, pada Juni 2011, Presiden ke 5 tersebut mengatakan sejarah bangsa Indonesia mengajarkan bahwa partai politik merupakan alat perjuangan. “Kita mengalami suatu proses kemerdekaan itu karena suatu alat perjuangan yang disebut partai politik. Dulu semua orang pintar di Indonesia pasti bergerak untuk memajukan bangsa dan negaranya melalui partai politik.”
Maruarar Sirait mengatakan berdasarkan pemetaan Bidang Pemuda dan Olahraga DPP PDI Perjuangan banyak anak muda yang apatis karena beranggapan politik itu kotor dan sebagainya. Selain itu, juga kurang berminat karena lebih berminat pada bidang ekonomi, seni, pendidikan, budaya, atau olahraga.
Karena itu, kata Ketua Bidang Pemuda dan Olahraga DPP PDI Perjuangan, Ketua Umum berpesan harus ada suatu langkah dan program untuk mengurus kebutuhan serta menyelesaikan masalah anak muda. Namun, hal ini tidak boleh dikerjakan demi kepentingan politik sesaat atau menjelang pemilu saja. “PDI Perjuangan harus menjadi harapan pemuda,” kata Maruarar Sirait mengutip pesan Megawati Soekarnoputri.
Maruarar Sirait mengatakan kalau semua partai politik berlomba-lomba bersaing secara positif untuk merangkul anak muda dengan cara mengurus kebutuhan serta menyelesaikan masalah anak muda, maka yang diuntungkan anak muda itu sendiri.
PDI Perjuangan kini tengah terus berupaya membina dan mendidik kaum muda guna menciptakan kader-kader yang siap mengabdi kepada bangsa. “Sekarang di PDI Perjuangan banyak anak-anak muda, mereka harus memperkaya pengalaman mereka di dalam berbagai bidang,” ungkap Megawati Soekarnoputri dalam berbagai kesempatan.
Menurut Ketua Umum, PDI Perjuangan tak akan pernah berhenti menyiapkan calon-calon pemimpin bangsa. Kader-kader muda tersebut, jelas Megawati, akan terus digembleng agar mampu memenuhi panggilan sejarah dan memiliki kapasitas dalam menjawab tantangan bangsa.
Megawati Soekarnoputri Award
Kamis, 6 Desember 2012, Megawati Soekarnoputri memberikan penghargaan “Megawati Soekarnoputri Award 2012” kepada Lima pemuda dari berbagai latar belakang dan kategori. "Megawati Soekarnoputri Award 2012" didedikasikan bagi pemuda usia 17 hingga 45 tahun yang mempunyai kontribusi nyata dalam perjuangan memajukan bangsa.
Kelima pemuda yang meraih penghargaan tersebut di antaranya; Pengamat Politik Yudi Latief meraih penghargaan untuk kategori Pahlawan Muda Majukan Bangsa bidang Perjuangan Kebhinekaan, Atlet Peselancar Angin I Gusti Made Oka Sulaksana meraih penghargaan untuk kategori Pahlawan Muda Majukan Bangsa kategori Olah Raga, Pengamat Hukum Tata Negara Saldi Isra untuk Pahlawan Muda Majukan Bangsa Penggiat Antokorupsi, Guru SMP Aris Prasetyo untuk kategori Pahlawan Muda Majukan Bangsa kategori Seni dan Budaya, dan Taufik Hidayat meraih penghargaan untuk Pahlawan Muda Majukan Bangsa kategori Ekonomi Berdikari karena telah berhasil mengangkat kesejahteraan masyarakat sekitar, dengan kerajinan sutera bermotif Bugis dan Toraja.
Saat menyerahkan hadiah kepada para pemenang Megawati Soekarnoputri Award, Presiden ke 5 Republik Indonesia tersebut mengatakan, Indonesia perlu lebih banyak orang-orang muda yang berprestasi untuk memajukan bangsa.
Dalam acara “Kuliah Presiden" memperingati Hari Lahir Pancasila di Universitas Janabadra (UJB) Yogyakarta, pada Juni 2011, Presiden ke 5 tersebut mengatakan sejarah bangsa Indonesia mengajarkan bahwa partai politik merupakan alat perjuangan. “Kita mengalami suatu proses kemerdekaan itu karena suatu alat perjuangan yang disebut partai politik. Dulu semua orang pintar di Indonesia pasti bergerak untuk memajukan bangsa dan negaranya melalui partai politik.”
Maruarar Sirait mengatakan berdasarkan pemetaan Bidang Pemuda dan Olahraga DPP PDI Perjuangan banyak anak muda yang apatis karena beranggapan politik itu kotor dan sebagainya. Selain itu, juga kurang berminat karena lebih berminat pada bidang ekonomi, seni, pendidikan, budaya, atau olahraga.
Karena itu, kata Ketua Bidang Pemuda dan Olahraga DPP PDI Perjuangan, Ketua Umum berpesan harus ada suatu langkah dan program untuk mengurus kebutuhan serta menyelesaikan masalah anak muda. Namun, hal ini tidak boleh dikerjakan demi kepentingan politik sesaat atau menjelang pemilu saja. “PDI Perjuangan harus menjadi harapan pemuda,” kata Maruarar Sirait mengutip pesan Megawati Soekarnoputri.
Maruarar Sirait mengatakan kalau semua partai politik berlomba-lomba bersaing secara positif untuk merangkul anak muda dengan cara mengurus kebutuhan serta menyelesaikan masalah anak muda, maka yang diuntungkan anak muda itu sendiri.
PDI Perjuangan kini tengah terus berupaya membina dan mendidik kaum muda guna menciptakan kader-kader yang siap mengabdi kepada bangsa. “Sekarang di PDI Perjuangan banyak anak-anak muda, mereka harus memperkaya pengalaman mereka di dalam berbagai bidang,” ungkap Megawati Soekarnoputri dalam berbagai kesempatan.
Menurut Ketua Umum, PDI Perjuangan tak akan pernah berhenti menyiapkan calon-calon pemimpin bangsa. Kader-kader muda tersebut, jelas Megawati, akan terus digembleng agar mampu memenuhi panggilan sejarah dan memiliki kapasitas dalam menjawab tantangan bangsa.
Megawati Soekarnoputri Award
Kamis, 6 Desember 2012, Megawati Soekarnoputri memberikan penghargaan “Megawati Soekarnoputri Award 2012” kepada Lima pemuda dari berbagai latar belakang dan kategori. "Megawati Soekarnoputri Award 2012" didedikasikan bagi pemuda usia 17 hingga 45 tahun yang mempunyai kontribusi nyata dalam perjuangan memajukan bangsa.
Kelima pemuda yang meraih penghargaan tersebut di antaranya; Pengamat Politik Yudi Latief meraih penghargaan untuk kategori Pahlawan Muda Majukan Bangsa bidang Perjuangan Kebhinekaan, Atlet Peselancar Angin I Gusti Made Oka Sulaksana meraih penghargaan untuk kategori Pahlawan Muda Majukan Bangsa kategori Olah Raga, Pengamat Hukum Tata Negara Saldi Isra untuk Pahlawan Muda Majukan Bangsa Penggiat Antokorupsi, Guru SMP Aris Prasetyo untuk kategori Pahlawan Muda Majukan Bangsa kategori Seni dan Budaya, dan Taufik Hidayat meraih penghargaan untuk Pahlawan Muda Majukan Bangsa kategori Ekonomi Berdikari karena telah berhasil mengangkat kesejahteraan masyarakat sekitar, dengan kerajinan sutera bermotif Bugis dan Toraja.
Posted 29th November 2013 by PDI Perjuangan
Mega, Jokowi, dan Kaki Lima Night Market
Megawati Soekarnoputri meminta Gubernur DKI Jakarta, Joko Widodo, melestarikan kuliner Betawi. Permintaan itu disampaikan beliau usai menanam bibit duku dalam acara pengukuhan program Phala Pusaka, konservasi tumbuhan langka bantaran Sungai Ciliwung yang digagas oleh Yayasan Kebun Raya Indonesia (YKRI) bekerjasama Komunitas Ciliwung Condet (KCC), di Condet, Balekambag, Jakarta Timur, Minggu (10/11/2013).
“Pak Jokowi kan sudah banyak melestarikan budaya Betawi. Seperti Kerak Telor, itu kan sudah terkenal sekarang. Banyak yang bisa buat, beda dengan Sagon,” ujar Mega usai membeli makanan khas Betawi, Kue Akar Kelapa, di wilayah percontohan program Phala Pusaka.
Menurut Megawati, saat ini penjual dan pembuat kue khas Betawi seperti sagon sudah sulit ditemui, begitu pula dengan beragam kue lainnya seperti Kue Geplak, Kembang Goyang, Kue Satu serta Biji Ketapang.
“Dulu waktu saya kecil Sagon banyak dijual, sekarang sudah jarang. Coba Sagon diperkenalkan dan dilestarikan,” jelas Megawati seperti yang dikutip tribunnews.com.
Selain meminta melestarikan kuliner Betawi, seperti yang diberitakan okefood.com, Ketua Umum PDI Perjuangan tersebut juga secara khusus pernah meminta Jokowi, sapaan Joko Widodo, memperhatikan kuliner pinggir jalan agar menarik dan bisa disajikan dengan baik
“Saya berpesan pada Gubernur DKI Jakarta dan wakilnya yang baru, tolong tampilkan makanan pinggir jalan di tempat yang baik supaya bisa menghidangkan makanan yang enak, sehat, dan bersih sehingga orang asing mau mencoba,” kata Megawati saat membuka pameran Indonesia Tourism & Creative Economy Fair (ITCEF) 2012 dan InaCulinary 2012 di Jakarta Convention Center, Jakarta, Jumat (19/10/2012).
Presiden ke 5 RI itu mengatakan, kuliner Indonesia, selezat apapun, tidak akan naik derajatnya bila ditampilkan asal-asalan. Apalagi, wisatawan akan selalu mencari kuliner khas, yang biasanya ada di pinggir jalan, negara destinasi wisatanya.
Kaki Lima Night Market
Dalam upaya melestarikan kuliner Betawi dan sekaligus memberikan tempat bagi pedagang kaki lima (PKL), Gubernur DKI, Jokowi mengelar Kaki Lima Night Market setiap minggu di kawasan Monas, Jalan Medan Merdeka Selatan, Jakarta Pusat.
Menurut Jokowi, Kaki Lima Night Market merupakan media pelestarian makanan tradisional Betawi, dan bisa menjadi alternatif hiburan gratis bagi warga DKI Jakarta di malam minggu. “Makanan-makanan Betawi masa lalu banyak yang dilupakan orang, dan dijual di sini lagi semuanya. Bagus, ada 100 stan makanan,” kata Jokowi kepada Kompas.com
Di Kaki Lima Night Market, ada sekitar 414 pedagang yang berpartisipasi. Seratus pedagang diantaranya merupakan pedagang kuliner. Kuliner-kuliner Betawi yang dijajakan antara lain Laksa Penganten, Bubur Ase, Toge Goreng, Laksa, Gabus Pucung, Pecak Gurame, Asinan Betawi, Ketupat Babanci, Lelawar Gantung, Kue Rangi, Kue Putu Mayang, Kerak Telor, dan Selendang Mayang.
Kehadiran Kaki Lima Night Market yang dibuka pukul 18.00 hingga pukul 23.00 tersebut direspon positif oleh warga DKI Jakarta. Bahkan, beberapa turis mancanegara juga tampak turut menikmati Kaki Lima Night Market.
Selain itu, Pemerintah Provinsi DKI Jakarta kini ini tengah berencana membangun pusat makanan Betawi di Setu Babakan, Jagakarsa, Jakarta Selatan.
“Pak Jokowi kan sudah banyak melestarikan budaya Betawi. Seperti Kerak Telor, itu kan sudah terkenal sekarang. Banyak yang bisa buat, beda dengan Sagon,” ujar Mega usai membeli makanan khas Betawi, Kue Akar Kelapa, di wilayah percontohan program Phala Pusaka.
Menurut Megawati, saat ini penjual dan pembuat kue khas Betawi seperti sagon sudah sulit ditemui, begitu pula dengan beragam kue lainnya seperti Kue Geplak, Kembang Goyang, Kue Satu serta Biji Ketapang.
“Dulu waktu saya kecil Sagon banyak dijual, sekarang sudah jarang. Coba Sagon diperkenalkan dan dilestarikan,” jelas Megawati seperti yang dikutip tribunnews.com.
Selain meminta melestarikan kuliner Betawi, seperti yang diberitakan okefood.com, Ketua Umum PDI Perjuangan tersebut juga secara khusus pernah meminta Jokowi, sapaan Joko Widodo, memperhatikan kuliner pinggir jalan agar menarik dan bisa disajikan dengan baik
“Saya berpesan pada Gubernur DKI Jakarta dan wakilnya yang baru, tolong tampilkan makanan pinggir jalan di tempat yang baik supaya bisa menghidangkan makanan yang enak, sehat, dan bersih sehingga orang asing mau mencoba,” kata Megawati saat membuka pameran Indonesia Tourism & Creative Economy Fair (ITCEF) 2012 dan InaCulinary 2012 di Jakarta Convention Center, Jakarta, Jumat (19/10/2012).
Presiden ke 5 RI itu mengatakan, kuliner Indonesia, selezat apapun, tidak akan naik derajatnya bila ditampilkan asal-asalan. Apalagi, wisatawan akan selalu mencari kuliner khas, yang biasanya ada di pinggir jalan, negara destinasi wisatanya.
Kaki Lima Night Market
Dalam upaya melestarikan kuliner Betawi dan sekaligus memberikan tempat bagi pedagang kaki lima (PKL), Gubernur DKI, Jokowi mengelar Kaki Lima Night Market setiap minggu di kawasan Monas, Jalan Medan Merdeka Selatan, Jakarta Pusat.
Menurut Jokowi, Kaki Lima Night Market merupakan media pelestarian makanan tradisional Betawi, dan bisa menjadi alternatif hiburan gratis bagi warga DKI Jakarta di malam minggu. “Makanan-makanan Betawi masa lalu banyak yang dilupakan orang, dan dijual di sini lagi semuanya. Bagus, ada 100 stan makanan,” kata Jokowi kepada Kompas.com
Di Kaki Lima Night Market, ada sekitar 414 pedagang yang berpartisipasi. Seratus pedagang diantaranya merupakan pedagang kuliner. Kuliner-kuliner Betawi yang dijajakan antara lain Laksa Penganten, Bubur Ase, Toge Goreng, Laksa, Gabus Pucung, Pecak Gurame, Asinan Betawi, Ketupat Babanci, Lelawar Gantung, Kue Rangi, Kue Putu Mayang, Kerak Telor, dan Selendang Mayang.
Kehadiran Kaki Lima Night Market yang dibuka pukul 18.00 hingga pukul 23.00 tersebut direspon positif oleh warga DKI Jakarta. Bahkan, beberapa turis mancanegara juga tampak turut menikmati Kaki Lima Night Market.
Selain itu, Pemerintah Provinsi DKI Jakarta kini ini tengah berencana membangun pusat makanan Betawi di Setu Babakan, Jagakarsa, Jakarta Selatan.
Posted 11th November 2013 by PDI Perjuangan
Senin, 27 Januari 2014
Pemilih Cerdas Pilih Caleg Cerdas
Tanggal 9 April 2014 saatnya pesta demokrasi bagi seluruh rakyat Indonesia….katanya. Namun tidak semua warga Indonesia yang sudah berhak memilih menggunakan hak pilihnya. Mengapa demikian? pasti sudah menjadi rahasia umum bahwa mayoritas pemilih yang cerdas menggunakan hak pilih untuk tidak memilih dengan alasan tidak ada caleg yang pas di hati.
Kalau kita berpikir dengan jernih, menggunakan hati yang bersih maka banyak kita temukan Dewan yang seharusnya mewakili rakyat hanya mewakili dirinya dan partai politiknya.
Kalau kita melihat kenyataan yang ada di masyarakat untuk saat ini perlu kita cermati bahwa 1. sudah ada caleg yang mencuri start. Apakah pantas kalau kita memiliki legislatif yang hobinya mencuri? 2. Caleg yang tidak memiliki wawasan lingkungan yang baik. Buktinya dengan di beberapa pohon di sepanjang jalan tumbuh buah yang bernama spanduk dan umbul-umbul. Mestinya para caleg tersebut memberikan contoh kepada calon pemilih bagaimana sebaiknya mencintai lingkungan bukan malah sebaliknya.3. Legislatif yang hanya bisa memprovokasi terhadap suatu permasalahan bukan membantu mencari solusi, contoh kalau di tayangan televisi dalam acara talkshow. Saling adu argumen, saling menjatuhkan antara peserta satu dengan yang lainnya sudah menjadi tontonan yang biasa. 4. Banyak dermawan baru khususnya di daerah yang tertimpa bencana. Bukan sumbangan yang tulus yang diberikan tetapi dengan maksud lain alias ada udang di balik batu. Maka perlu diperhatikan kalau seandainya tetangga kita caleg apakah dalam kehidupan sehari-hari juga sudah bergaul dengan masyarakat sekitar bukan saat sosialisasi saja. Yang terakhir adalah apakah caleg pilihan kita religius karena segala perkataan dan perbuatannya nanti dia sanggup mempertanggungjawabkannya kepada yang “diatas” walaupun kenyataannya biang koruptor yang ada di legislatif saat ini juga beragama.
Nah, sekarang keputusan ada di tangan kita masing-masing, apakah caleg yang kita pilih cerdas atau sebaliknya. Waktu menentukan dimulai dari sekarang….
Apa manfaat Website bagi Caleg
Salah satu manfaat memiliki website bagi seorang Caleg adalah sebagai media personal branding yang ampuh, Di website yang telah Anda buat Anda dapat mengenalkan diri Anda secara lebih leluasa agar lebih di kenal oleh berbagai kalangan terutama kalangan pengguna internet indonesia.
Selain website sebagai media personal branding bagi Caleg, pembuatan website bagi Caleg juga akan bermanfaat sebagai transparansi dan keterbukaan publik Antara aksi dan berbagai hal yang telah caleg tersebut lakukan untuk penghimpunan suara . Anda dapat membuat sebuah artikel, memposting vide0, dan juga memberikan opini pribadi yang tentu maksud dan tujuannya untuk menggiring suara dari berbagai kalangan.
Saat ini telah hadir WP-Caleg sebuah template WordPress yang terkenal akan kemampuan SEO-nya untuk para caleg di Pemilihan Umum 2014
Apa manfaat Website Caleg dengan template wp-caleg
Berikut ini adalah rincian manfaat yang akan anda peroleh jika anda memiliki Website Caleg dengan template wp-caleg :
- Media promosi selama 24 jam sehari, 7 hari seminggu, Efektif dan Efisien bagi promosi pencitraan diri juga program serta visi dan misi anda
- Dapat memuat informasi dalam bentuk tulisan, foto, table, grafik, suara dan video.
- Dapat mengumpulkan dana melalui sistem donasi wp-caleg
- Konstituen bisa mengetahui secara langsung program dan kegiatan caleg
- Ide dan pemikiran caleg dapat dikomunikasikan secara langsung kepada konstituen dan bisa mendapatkan masukan langsung
- Foto dan dokumentasi kegiatan caleg dapat selalu dilihat oleh konstituen
- Dapat menjadi media yang bisa mengcounter berita-berita negative tentang caleg yang bersangkutan.
- Dapat menginformasikan jadwal dan lokasi kampanye anda
- Informasi selalu terbaru karena berita bisa selalu di update
- Dapat menjadi media survey tingkat popularitas caleg atau program
Kiat Sederhana Memilih Caleg pada Pemilu 2014

Ilustrasi/ Admin (Kompas.com)
Tulisan ini mencoba memberikan edukasi kepada para pemilih dalam menentukan pilihan menjelang Pemilu di tahun 2014 ini. Dan tidak bermaksud untuk menyudutkan salah satu pihak terutama para caleg yang akan berlaga. Sebagai warga negara yang baik untuk massa depan bangsa adalah wajib menentukan nasib bangsa kedepan melalui pilihan yang tepat.
Tahun 2014 ini merupakan pesta demokrasi dimana bangsa Indonesia akan memilih wakil-wakilnya. Setidaknya dua momen pesta demokrasi yang akan berlangsung, yakni Pemilu legislative dan Pemilu Presiden. Sehingga ada yang bilang bahwa tahun 2014 ini adalah tahun politik. Dan yang waktu dekat ini sedang akan berlangsung adalah Pemilu legislative, dilaksanakan pada 9 April 2014.
Pemilu legislative menjadi sangat penting, hal ini karena untuk memilih wakil kita yang duduk di parlemen guna memperjuangkan aspirasi masyarakat. Setidaknya masyarakat harus cerdas dalam memilih wakilnya, jika ingin aspirasinya terwujud. Jika salah pilih, maka otomatis 5 tahun mendatang baru bisa “menggusur” mereka jadi wakil kita. Oleh sebab itu berhati-hatilah dalam memilih, mencerna setiap potensi figure adalah sangat bijak dilakukan.
Komisi Pemilihan Umum (KPU) menetapkan masa kampanye Pemilu 2014 mulai 11 Januari 2014 hingga 5 April 2014. Hal tersebut diatur dalam Peraturan Komisi Pemilihan Umum (PKPU) nomor 21 tahun 2013 tentang tahapan pemilihan umum (Pemilu) 2014.
Itu artinya perhelatan pesta demokrasi sudah dimulai. Para caleg pun mulai bergerilya masuk kampung untuk menjual “kecap” dirinya. Berbagai acara seremonial pun dilakukan sebagai upaya untuk menarik simpati massa. Dan tentu saja banyak trik lainnya guna mendekatkan diri kepada simpatisan pemilih.
Begitu banyaknya para caleg yang hadir dan menawarkan program merupakan sebuah gaya yang tentu saja membingungkan masyarakat dalam menentukan pilihan politiknya. Biar tidak bingung dalam menentukan pilihan seperti apa sekiranya calon wakil kita yang mesti di pilih dalam Pemilu 9 april 2014 mendatang. Berikut kiat sederhananya :
1. Cari informasi data caleg dan rekam jejaknya
Ini penting kita sebagai pemilih mengetahui sedetail mungkin tentang pribadi caleg tersebut sebanyak-banyaknya dimassa-massa lalunya apakah pernah terlibat criminal atau tindakan yang merugikan masyarakat banyak.
Pendidikannya seperti apa? Apakah gelar akademisnya didapat secara instan dengan membeli? Ataukah dimassa lalunya figure tersebut adalah seorang preman? Penting juga mengecek apakah sang caleg tersebut rukun sama tetangganya caranya adalah dengan bertanya sama warga di lingkungannya apakah pernah ikut terlibat gotong royong atau tidak?
2. Peran dan prestasi kerjanya dimasyarakat
Menjadi seorang figure wakil rakyat adalah penyambung lidah rakyat. Jadi penting sejauh mana peran figure seorang caleg di lingkungan masyarakatnya. Apakah termasuk orang yang super cuek dan sukar untuk berbuat sosial? Atau bagaimana kehidupan berorganisasinya di lingkungan tempat tinggalnya atau dimassa menempuh pendidikan terdahulu? Apakah sebagai penggembira saja atau sebagai pelaku utama.
3. Partai politik pengusung turut menentukan
Lihat juga seperti apa partai pengusung sang caleg. Apakah partai “kacangan” atau partai yang timbul tenggelam bagaikan hidup segan mati tak mau. Atau partai yang baru muncul kemarin sore yang belum teruji? Ini penting karena partai yang kuat akan memudahkan posisi tawar di bangku parlemen dalam menentukan keputusan yang pro rakyat.
4. Kemampuan dan visi yang kelak di embannya
Menjadi penting di perhatikan oleh pemilih bagaimana kemampuan sang caleg dalam memanajemen potensi, prestasi, visi misi dan program nya kelak. Selain itu yang lebih penting untuk di perhatikan juga adalah bagaimana dengan kecerdasannya, agama dan moralnya, pengendalian emosi, kematangan berpikir, kreativitas, inovatif, integritas pribadi dan kemapanan kehidupan ekonomi.
5. Jangan terjebak karena ketampanan dan kecantikkannya
Ini adalah klise dan sering kali dijadikan topeng. Maka pemilih jangan mudah terjebak karena fisik seseorang yang cantik dan tampan. Melainkan harus berkolaborasi juga dengan intelektualnya.
6. Tidak usah terjebak karena pemberian uang 50 –ribuan
Karena jika ia memberikan uang maka setelah jadi nanti akan lupa terhadap masyarakatnya. Lebih banyak mengurus proyek untuk mengembalikan modal kampanye ketimbang memperhatikan aspirasi rakyat.
7. Jangan memilih caleg yang “mengemis” untuk meminta agar masyarakat harus memilih dirinya.
Biasanya orang yang meminta jabatan adalah orang yang tidak berniat baik dalam bekerja dan tentu saja tidak ikhlas. Jadi jangan terjebak dengan rayuan caleg yang mengemis-ngemis.
8. Pro lingkungan dan adat serta tradisi
Harap juga di perhatikan bagaimana sang caleg dalam kiprahnya nanti sebagai wakil rakyat apakah peduli terhadap kelestarian lingkungan. Dan pemeliharaan keberadaan adat istiadat.
Atau malah akan menjadi perusak lingkungan hidup? Kita sebagai pemilih berhak bertanya kepada caleg, sejauh mana upaya dia dalam mendukung gerakan pro lingkungan dan adat. Atau jangan-jangan bekerja sama dengan para korporasi yang merampas hutan-hutan adat dan hutan rakyat untuk modal kampanye.
9. Kemampuan berdiplomasi dan memfasilitasi terhadap berbagai persoalan masyarakat dan mau turun jika ada persoalan yang terjadi.
10. Istrinya ramah terhadap siapa pun terhadap tamu suaminya.
Kedengarannya sepele saja namun seringkali berdampak citra negative buruk bagi sang figure. Lihat ketika ada sang tamu yang datang kerumahnya bagaima mimic dan sikap sang istrinya, apakah rama terhadap siapapun atau menunjukkan hal sebaliknya.
Apakah mau menghidangkan minuman atau malahan pergi begitu saja. Karena ingat kesuksesan sang suami kalau tidak didukung sang istri maka akan sia-sia saja. Jika ada caleg yang tidak akur sama keluarganya (broken home) jangan dipilih, bagaimana mau mengatur orang banyak sedangkan di keluarganya sendiri saja tidak bisa mengatur.
11. Jangan pilih caleg yang seringkali mengobral rasisme kesukuan dan agama. Semestinya program yang dia jual bukannya membuat sekat pemisah.
12. Jangan pilih caleg yang susah di temui yang seringkali memasang kamera pengintai terhadap tamu-tamunya yang datang. Dan mengganggap orang yang datang adalah minta duit.
Setidaknya itulah beberapa gambaran sederhana dalam menentukan pilihan pada 9 April 2014 mendatang. Tentu saja masih banyak criteria lainnya yang belum bisa terangkum disini. Dan kita sebagai pemilih harus cerdas dalam menentukan pilihan. Ingat pilihan kita adalah menentukan massa depan daerah dan bangsa kita. Selamat merenungkan dalam menentukan pilihan!
Megawati: Perjuanganku Belum Selesai
“Megawati Soekarnoputri adalah sang penentu. Sejak memutuskan terjun ke politik, berbagai intrik politik tak surut menghampiri. Tapi ia terbukti tangguh. Tak pernah sekali pun surut langkah. Beliau memegang kendali atas semua keputusan PDI Perjuangan. Baik dalam konstelasi politik maupun strategi internal partai.” Demikian penggalan sinopsis “Apa Kata Mega” di laman Mata Najwa.
Megawati Soekarnoputri menjadi tamu spesial dalam program Mata Najwa di Metro TV yang ditayangkan pada 22 Januari 2014. Selama 90 menit Ketua Umum PDI Perjuangan tersebut menjawab berbagai pertanyaan. (Untuk melihat tayangan "Apa Kata Mega" silahkan lihat di sini)
Megawati menjelaskan awal mula terjun ke dunia politik. Menurut putri proklamator kemerdekaan Republik Indonesia, keluarga besar Bung Karno tidak pernah menyatakan tidak akan masuk ke dunia politik. “Kalau bapak saya masih hidup, pada waktu itu pasti bilangnya masuk kamu,” ujar beliau.
Perjalanan politik Megawati penuh intrik dan intimidasi. Rezim Orde Baru dengan berbagai cara berupaya menghadang, bahkan menggusur Mega, di antaranya menyerang kantor DPP PDI di Jl Diponegoro 58, Jakarta Pusat, pada 27 Juli 1996. Menanggapi peristiwa yang dikenal dengan nama Peristiwa 27 Juli 1996 itu, Megawati mengatakan heran bagaimana mungkin di negara yang merdeka seperti Indonesia, aparat TNI dan Polri diterjunkan untuk menyerang sebuah kantor partai politik.
Mega mengatakan Peristiwa 27 Juli 1996 sebenarnya dapat terselesaikan, “Kalau memang itu dianggap sebuah “pemberontakan” ya tangkap saja saya. Dan saya kan sudah pernah dibawa ke polisi, ke Komdak (Komando Daerah Angkatan Kepolisian), ke Gedung Bundar Kejaksaan.”
Saat diperiksa di Gedung Bundar, jelas Megawati, dirinya dituduh tengah membuat konspirasi besar dengan Gus Dur. “Mungkin pernah kenal di kalangan politik ini ada Naga Hijau dan Naga Merah,” ujar beliau kepada Najwa Latif, pembawa acara mata Najwa. Naga Hijau dan Naga Merah dikatakan akan menumbangkan rezim Suharto.
Megawati dinilai sebagai Naga Merah, sementara Abdurrahman Wahid (Gus Dur) Ketua Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) dianggap Naga Hijau. “Saya pikir wow keren sekali saya dianggap Naga Merah,” kata beliau menceritakan pengalamannya ketika berhadapan dengan kekuasaan rezim Orde Baru.
"Saya bilang ke Gus Dur ‘Mas, sudah pernah dengar belum Naga Merah dan Naga Hijau? Sampeyan itu yang Naga Hijau lho’. Beliau ya cuma ketawa-ketawa 'sejak kapan di Indonesia ada Naga?’,” ujar Mega mengenang pembicarannya dengan Alm. Gus Dur.
Megawati terbukti tangguh. Beliau berhasil menjadi perempuan pertama yang menjadi presiden di Indonesia. “Menjadi Presiden itu mudah, tapi menjadi pemimpin itu sulit,” tegas Megawati.
Penyuka tanaman dan buku ini terus menata dan sibuk “merawat” kader-kader partainya. Tokoh politik yang berpengalaman lebih dari 20 tahun memimpin PDI Perjuangan membuktikan diri mampu melahirkan pemimpin-pemimpin muda potensial. Banyak menghasilkan politisi, dan kepala daerah yang diacungi jempol warganya.
”Saya hanya memberi jalan, mengajarkan, memberi ruang, tetapi saya katakan, hasilnya ada pada kalian sendiri. Mau jatuh, mau naik, itu semua ada pada kalian. Itu semua yang harus diberikan anak-anak muda kita,” kata Mega beberapa waktu lalu.
Tiga Permintaan
Kamis, 16 Januari 2012, keluarga besar Sukarno, sejumlah tokoh nasional, pimpinan partai politik, gubernur, wakil gubernur, walikota, wakil walikota, bupati, wakil bupati, anggota MPR/DPR, akademisi, pengurus DPP PDI Perjuangan, hingga wartawan berkumpul Hotel Sahid, Jakarta. Malam itu, Yayasan Kusuma Pertiwi meluncurkan buku berjudul Megawati, Anak Putra Sang Fajar. Buku ini berisi 50 komentar tokoh dari dari berbagai profesi tentang sosok Megawati, dan hasil wawancara dengan Megawati, yang selama ini dikerjakan Yanti Sukamdhani timnya. August Parengkuan, wartawan senior Harian Kompas, dipercayai menyunting buku ini.
Dalam kesempatan itu Megawati didaulat naik panggung guna menyampaikan kata sambutan atas peluncuran bukunya, Ketua Umum PDI Perjuangan ini mengatakan, memiliki tiga permintaan jika dirinya bisa berdialog dengan Tuhan.
Permintaan pertama, Megawati ingin tetap menjadi perempuan. Alasannya, di Indonesia secara tradisional, budaya, maupun sosial, perempuan masih tertindas. “Nasib kaum perempuan harus diperjuangkan, agar mereka tidak diperlakukan diskriminatif dan memiliki kesetaraan dengan kaum lelaki,” ungkap Mega, yang saat menjabat presiden berhasil mengeluarkan undang-undang responsif gender, yakni Undang-Undang Kekerasan Dalam Rumah Tangga (KDRT).
Permintaan kedua, ia ingin tetap menjadi Megawati Soekarnoputri. Mega mengaku bangga kepada Bung Karno sebagai founding father, sebagai proklamator yang telah memperjuangkan nasionalisme, Indonesia bermartabat, Indonesia berdikari agar setara dengan negara lain.
Permintaan ketiga, Megawati ingin melanjutkan perjuangan untuk nusa dan bangsa ini. ”Saya ingin meneruskan perjuanganku karena belum selesai” pungkas Mega.
Posted 3 days ago by PDI Perjuangan
Kamis, 23 Januari 2014
Angkringan sebagai budaya tanding
Angkringan adalah sebutan populer warung khas Jogja. Hampir serupa, kalau di daerah Solo dan Klaten disebutnya warung HIK yang konon plesetan dari hidangan istimewa ala kampung. Angkringan selalu memiliki ciri khas. Pertama, sajian makannanya di atas gerobak dorong beratap terpal plastik. Di sekelilingnya terdapat bangku kayu berukuran tinggi untuk menyesuaikan duduk pembeli dengan meja gerobak tempat makan.
Berikutnya, di bagian kanan meja terdapat tungku pembakaran. Biasanya terdapat dua atau tiga lubang dengan arang terbakar di bawahnya. Selain untuk memanasi air, fungsinya juga bisa untuk memenuhi keinginan pembeli apabila ingin membakar sate usus, ceker dan, jahe bakar lain sebagainya.
Citi ketiga yang paling khas adalah sajian nasi berbungkus kecil seukuran kepalan tangan anak kecil. Umumnya berlauk teri. Tapi banyak juga berlauk tempe atau pindang. Itulah yang disebut sego kucing. Dalam tradisi guyon, disebut sego kucing karena ukuran berikut lauknya lebih cocok untuk kucing. Tentu kita merasa aneh pula pada awalnya mendapati nasi berukuran kecil itu.
Nah, untuk memeriahkan lidah saat menyantap sego kucing di angkringan selalu tersedia aneka lauk. Letaknya tersaji persis di depan mata, berjejer dalam nampan dan tentunya siap disaut untuk disantap. Aneka lauk seperti telur puyuh, tempe bacem, ceker ayam, dan aneka sate seperti usus, ati ampela dan lain sebagainya.
Paket minuman yang disediakan pun khas. Biasanya teh, wedang jeruk, lemon tea (perpaduan teh dan jeruk), wedang jahe, kopi, kopi jahe. Kalaupun ada minuman tambahan biasanya yang bersifat instant. Gelas yang digunakan umumnya berukuran besar dan pilihannya hanya itu. Jarang dijumpai menggunakan cangkir atau gelas kecil.
Di malam hari, warung angkringan biasanya menggunakan lampu ublik. Lampu berbahan bakar minyak tanah ini menyuguhkan cahaya temaram dan justru inilah yang memberi kesan syahdu dan hangat. Karena hanya tersedia dua –tiga banguku duduk, posisi pembeli hampir selalu berdempetan ketika ramai. Sambil mengelilingi aneka lauk, pengunjung seperti berkompetisi untuk mengambil menu yang disuka.
Selain harganya yang relatif murah, suasana seperti itulah yang disukai pembeli.Ada percakapan hangat antara satu pembeli dengan lainnya. Bahkan seperti tak sekat, karena di warung angkringan tidak ada istilah satu pembeli satu bangku atau satu kursi. Semunya berhimpitan dan berdesakan dengan harmoninya. Tanda ungkapan persamaan nasib yang diistilahkan berdiri sama tinggi, duduk sama rendah.
Angkringan adalah memang warung tradisional biasa. Tetapi “ngangkring” adalah budaya karena melibatkan banyak individu dalam waktu lama dalam ikataan perilaku yang relatif sama. Tentang duduknya, tentang minat terhadap makanannya, suasana ataupun kejiawannya. Tak hanya untuk urusan perut (biologis), “ngankring” menjadi media pertemuan sosial.
Tak jarang, bagi mereka yang sering ke warung angkringan, ditanya temannya sudah “ngangkring” atau belum. Istilah “ngangkring” telah menjadi suku kata interaksi sosial. Karena sifatnya untuk bertemu darat, “ngangkring” akan menandakan karakter seseorang. Bagi mereka yang individualis, kuper (kurang pergaulan) atau tidak suka berinteraksi sosial, tentu sulit untuk mengikuti budaya angkring.
Nah, “ngangkring” inilah yang saya sebut budaya tanding. Ditengah menjamurnya warung modern khususnya franchise restoran asing, yang tentu membawa karakter asing, ternyata warung angkringan menjadi lawan yang tak kalah hebatnya. Sebab, lebih menyuguhkan karakter asli orang indonesia.
Interaksi, gaya, sikap dan keluwesan di warung angkringan tentu tidak didapat di restoran asing. Meski pembeli sama-sama duduk di satu tempat, dan berulang-ulang sehingga sudah saling kenal tentu tak akan muncul pertanyaan sudah MacD belum, sudah PizaaHut belum, sudah CFC belum dan lain sebagainya.
Angkringan telah membentuk budaya solider pembelinya. Nah, bisa dibudayakan lebih massif bukan tidak mungkin efektif untuk mengurangi kesenjangan sosial yang terjadi ditengah masyarakat sebagai akibat menjamurnya budaya individualis di negeri ini. Kita juga bisa membayangkan, jika pemimpin negeri ini solider, memimiliki persamaan nasib dengan rakyatnya, tentu akan memudahkan mereka membangun bangsa tanpa korupsi.
Angkringan adalah lokus pengembangan budaya yang menunggulkan kebersamaan. Sebab, dengan interaksi “ngangkring” setiap kita akan mengerti betapa pentingya orang lain. Disitulah pula kita belajar perlunya harmonis, keberagaman, perbedaan, dan penghargaan untuk kehidupan sosial yang tertata.
Saat ini warung angkringan telah bertebaran di berbagai Kota. Tak hanya Jogja, Solo dan sekitarnya kini dapat dijumpai di Surabaya, Bandung, Bekasi dan kota lain dalam jumlah yang terus bertambah. Tetapi, ini bukan semata-mata persoalan warungnya, lebih kepada budaya "angkring" yang secara positif bisa menguatkan kerekatan sosial.
Langganan:
Postingan
(
Atom
)