Megawati Soekarnoputri meminta Gubernur DKI Jakarta, Joko Widodo, melestarikan kuliner Betawi. Permintaan itu disampaikan beliau usai menanam bibit duku dalam acara pengukuhan program Phala Pusaka, konservasi tumbuhan langka bantaran Sungai Ciliwung yang digagas oleh Yayasan Kebun Raya Indonesia (YKRI) bekerjasama Komunitas Ciliwung Condet (KCC), di Condet, Balekambag, Jakarta Timur, Minggu (10/11/2013).
“Pak Jokowi kan sudah banyak melestarikan budaya Betawi. Seperti Kerak Telor, itu kan sudah terkenal sekarang. Banyak yang bisa buat, beda dengan Sagon,” ujar Mega usai membeli makanan khas Betawi, Kue Akar Kelapa, di wilayah percontohan program Phala Pusaka.
Menurut Megawati, saat ini penjual dan pembuat kue khas Betawi seperti sagon sudah sulit ditemui, begitu pula dengan beragam kue lainnya seperti Kue Geplak, Kembang Goyang, Kue Satu serta Biji Ketapang.
“Dulu waktu saya kecil Sagon banyak dijual, sekarang sudah jarang. Coba Sagon diperkenalkan dan dilestarikan,” jelas Megawati seperti yang dikutip tribunnews.com.
Selain meminta melestarikan kuliner Betawi, seperti yang diberitakan okefood.com, Ketua Umum PDI Perjuangan tersebut juga secara khusus pernah meminta Jokowi, sapaan Joko Widodo, memperhatikan kuliner pinggir jalan agar menarik dan bisa disajikan dengan baik
“Saya berpesan pada Gubernur DKI Jakarta dan wakilnya yang baru, tolong tampilkan makanan pinggir jalan di tempat yang baik supaya bisa menghidangkan makanan yang enak, sehat, dan bersih sehingga orang asing mau mencoba,” kata Megawati saat membuka pameran Indonesia Tourism & Creative Economy Fair (ITCEF) 2012 dan InaCulinary 2012 di Jakarta Convention Center, Jakarta, Jumat (19/10/2012).
Presiden ke 5 RI itu mengatakan, kuliner Indonesia, selezat apapun, tidak akan naik derajatnya bila ditampilkan asal-asalan. Apalagi, wisatawan akan selalu mencari kuliner khas, yang biasanya ada di pinggir jalan, negara destinasi wisatanya.
Kaki Lima Night Market
Dalam upaya melestarikan kuliner Betawi dan sekaligus memberikan tempat bagi pedagang kaki lima (PKL), Gubernur DKI, Jokowi mengelar Kaki Lima Night Market setiap minggu di kawasan Monas, Jalan Medan Merdeka Selatan, Jakarta Pusat.
Menurut Jokowi, Kaki Lima Night Market merupakan media pelestarian makanan tradisional Betawi, dan bisa menjadi alternatif hiburan gratis bagi warga DKI Jakarta di malam minggu. “Makanan-makanan Betawi masa lalu banyak yang dilupakan orang, dan dijual di sini lagi semuanya. Bagus, ada 100 stan makanan,” kata Jokowi kepada Kompas.com
Di Kaki Lima Night Market, ada sekitar 414 pedagang yang berpartisipasi. Seratus pedagang diantaranya merupakan pedagang kuliner. Kuliner-kuliner Betawi yang dijajakan antara lain Laksa Penganten, Bubur Ase, Toge Goreng, Laksa, Gabus Pucung, Pecak Gurame, Asinan Betawi, Ketupat Babanci, Lelawar Gantung, Kue Rangi, Kue Putu Mayang, Kerak Telor, dan Selendang Mayang.
Kehadiran Kaki Lima Night Market yang dibuka pukul 18.00 hingga pukul 23.00 tersebut direspon positif oleh warga DKI Jakarta. Bahkan, beberapa turis mancanegara juga tampak turut menikmati Kaki Lima Night Market.
Selain itu, Pemerintah Provinsi DKI Jakarta kini ini tengah berencana membangun pusat makanan Betawi di Setu Babakan, Jagakarsa, Jakarta Selatan.
“Pak Jokowi kan sudah banyak melestarikan budaya Betawi. Seperti Kerak Telor, itu kan sudah terkenal sekarang. Banyak yang bisa buat, beda dengan Sagon,” ujar Mega usai membeli makanan khas Betawi, Kue Akar Kelapa, di wilayah percontohan program Phala Pusaka.
Menurut Megawati, saat ini penjual dan pembuat kue khas Betawi seperti sagon sudah sulit ditemui, begitu pula dengan beragam kue lainnya seperti Kue Geplak, Kembang Goyang, Kue Satu serta Biji Ketapang.
“Dulu waktu saya kecil Sagon banyak dijual, sekarang sudah jarang. Coba Sagon diperkenalkan dan dilestarikan,” jelas Megawati seperti yang dikutip tribunnews.com.
Selain meminta melestarikan kuliner Betawi, seperti yang diberitakan okefood.com, Ketua Umum PDI Perjuangan tersebut juga secara khusus pernah meminta Jokowi, sapaan Joko Widodo, memperhatikan kuliner pinggir jalan agar menarik dan bisa disajikan dengan baik
“Saya berpesan pada Gubernur DKI Jakarta dan wakilnya yang baru, tolong tampilkan makanan pinggir jalan di tempat yang baik supaya bisa menghidangkan makanan yang enak, sehat, dan bersih sehingga orang asing mau mencoba,” kata Megawati saat membuka pameran Indonesia Tourism & Creative Economy Fair (ITCEF) 2012 dan InaCulinary 2012 di Jakarta Convention Center, Jakarta, Jumat (19/10/2012).
Presiden ke 5 RI itu mengatakan, kuliner Indonesia, selezat apapun, tidak akan naik derajatnya bila ditampilkan asal-asalan. Apalagi, wisatawan akan selalu mencari kuliner khas, yang biasanya ada di pinggir jalan, negara destinasi wisatanya.
Kaki Lima Night Market
Dalam upaya melestarikan kuliner Betawi dan sekaligus memberikan tempat bagi pedagang kaki lima (PKL), Gubernur DKI, Jokowi mengelar Kaki Lima Night Market setiap minggu di kawasan Monas, Jalan Medan Merdeka Selatan, Jakarta Pusat.
Menurut Jokowi, Kaki Lima Night Market merupakan media pelestarian makanan tradisional Betawi, dan bisa menjadi alternatif hiburan gratis bagi warga DKI Jakarta di malam minggu. “Makanan-makanan Betawi masa lalu banyak yang dilupakan orang, dan dijual di sini lagi semuanya. Bagus, ada 100 stan makanan,” kata Jokowi kepada Kompas.com
Di Kaki Lima Night Market, ada sekitar 414 pedagang yang berpartisipasi. Seratus pedagang diantaranya merupakan pedagang kuliner. Kuliner-kuliner Betawi yang dijajakan antara lain Laksa Penganten, Bubur Ase, Toge Goreng, Laksa, Gabus Pucung, Pecak Gurame, Asinan Betawi, Ketupat Babanci, Lelawar Gantung, Kue Rangi, Kue Putu Mayang, Kerak Telor, dan Selendang Mayang.
Kehadiran Kaki Lima Night Market yang dibuka pukul 18.00 hingga pukul 23.00 tersebut direspon positif oleh warga DKI Jakarta. Bahkan, beberapa turis mancanegara juga tampak turut menikmati Kaki Lima Night Market.
Selain itu, Pemerintah Provinsi DKI Jakarta kini ini tengah berencana membangun pusat makanan Betawi di Setu Babakan, Jagakarsa, Jakarta Selatan.
Tidak ada komentar :
Posting Komentar